Resensi film Sepatu Dahlan


MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
RESENSI FILM SEPATU DAHLAN



RESENSI FILM DOKUMENTER







Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Kelas : 1EA05
Oleh : Muhammad Rafli Alfarizi










·        Tema Film
Manusia dan Pandangan Hidup

·        Tentang Film



Judul : Sepatu Dahlan
Sutradara : Benni Setiawan
Produser : Rizaludin Kurniawan
                  Deden Ridwan

Pemeran:
Ø  Kinaryosih
Ø  Aji Santosa
Ø  Donny Damara
Ø  Ray Sahetapi
Ø  Elyzia Mulachela
Ø  Bima Azriel

Perusahaan Produksi :  Semestra Pro
                                          Expose Picture
                                          Mizan Productions

Tanggal Liris : 10 April 2014

Durasi : 98 Menit

Negara : Indonesia

Sepatu Dahlan, merupakan sebuah buku biografi yang berkisah tentang kehidupan masa kecil Dahlan Iskan, Film ini terinspirasi dari novel berjudul sama Sepatu Dahlan. Film ini akan menampilkan tentang kisah hidup Dahlan Iskan, sosok yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN Republik Indonesia.
Film ini akan lebih memfokuskan pada kisah hidup Dahlan Iskan saat masih kecil saja. Filmnya dibintangi oleh Aji Santosa sebagai Dahlan, Donny Damara, Kinaryosih, Bima Azriel, Ray Shetapi, dan Elyzia Mulachela
Filmnya diadaptasi dari novel berjudul sama yang mencetak best-seller dengan terjual lebih dari 100.000 copy hanya dalam waktu 5 bulan saja.

·        Isi Film
Sepatu Dahlan, merupakan sebuah buku biografi yang berkisah tentang kehidupan masa kecil Dahlan Iskan dengan segala tawa dan tangis kemiskinan di desa. Buku ini ditulis oleh Khrisna Pabichara, seorang penulis handal dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Dilatarbelakangi oleh kenangan Dahlan yang terpaut jelas ketika ia menjalani operasi tranplantasi di China. Kenangan-kenangan kecil yang menjadi sebuah mimpi lampau dalam tidur Dahlan, tidur yang dipaksa oleh obat dan alat operasi.
Masa kecil Dahlan amatlah susah. Ia memiliki 3 saudara, dengan 2 kakak perempuan dan 1 adik. Ia lulus dari Sekolah Rakyat Bukur dengan harapan bisa melanjutkan di SMP Magetan, sekolah menengah favorit di daerahnya. Tetapi, harapan itu sirna ketika ayah Dahlan yang berwatak tegas melarangnya untuk bersekolah disana. Dengan alasan biaya yang mahal dan jarak tempuhnya yang jauh. Keputusannya, berat hati ia harus merelakan harapan itu untuk bersekolah di Madrasah  Tsanawiyah, sekolah dengan biaya terjangkau.
Selama di MTs, ia selalu bermimpi untuk memiliki sebuah sepatu, sepatu yang membuatnya merasa nyaman dan gagah. Ia berusaha untuk mengumpulkan uang untuk membeli sepasang sepatu sederhana. Namun, hasil kerjanya mengangon domba, dan mencabut rumput disawah tidak pernah cukup. Bapaknya yang bekerja sebagai petani dan ibunya sebagai pembatik, tak selalu mujur mendapatkan uang, yang kala itu sedang panas oleh situasi Politik. Sebuah rantai kemiskinan yang entah kapan putusnya.
Keinginan Dahlan untuk membeli sepatu, menjadi-jadi ketika ia mengikuti pertandingan bola voli antar sekolah. Untung saja, sahabatnya yang baik hati, berpatungan untuk membeli sepatu bekas. Sebuah sepatu  pertama bagi Dahlan.
Sahabat-sahabat sejati, selalu menemani sedih dan tangis bersama. Kehangatan  ksaih sayang dalam menghadapi sebuah belenggu kemiskinan adalah hiburan jiwa yang tak tergantikan.
Jika kita berusaha, niscaya tuhan akan mengabulkan do'a kita. Walaupun sepatu sederhana, ia berhasil membelinya dengan keringat dan jerih payah. Ia mendapatkan pekerjaan untuk menjadi pelatih bola voli di sekolah dasar, sekolah bagi anak orang kaya. Dan hasilnya, ia belikan untuk membeli 2 pasang sepatu untuk ia dan adiknya. Mimpinya yang kedua adalah membeli sepeda, ia sukses menggapainya dengan uang sisa kerjanya jadi pelatih tadi.
Sebuah pelajaran berharga bagi semua orang. Tentang mimpi, kesabaran, ketekunan, dan ketabahan dalam menghadapi berbagai rintangan hidup ini.

·        Komentar
Menurut saya, film tersebut mempunyai pesan moral, ketakwaan dan iman seseorang, dan arti mensyukuri atas segala sesuatu yang ia punya dan ia dapatkan. Setiap film mempunyai nilai plus dan minus , tetapi menurut saya di film tersebut lebih banyak sisi positifnya yang kita bisa ambil dari film tersebut . Setiap perlakuan dan permasalahan mempunyai makna dan arti tertentu. Ketegaran seorang Dahlan dalam menghadapi keterbatasan yang di interprestasikan dalam film ini menjadi ajaran yang baik bagi anak anak zaman sekarang yang tengah bermanja-manja dengan segala fasilitas yang ia mudah dapatkan dan dinikmati. Jadi film Sepatu Dahlan ini layak untuk ditonton semua usia.



·        Kesimpulan
Film tersebut mengajarkan kita bagaimana bisa lebih bersyukur atas segala kekurangan dan kelebihan yang kita puna, selalu bersabar atas segala sesuatu yang kita impikan atau yang kita inignkan. Namun keterbatasannya tidak membuatnya jatuh dan terpuruk, justru menjadi motivasi semangat hidup untuk lebih baik dan dapat menjadi kebanggaan di sekelilingnya , keterbatasan sebenarnya akan menjadi sesuatu yang indah , tergantung bagaimana kita menyikapinya.

·        Sumber

Komentar

Postingan Populer